Drs. MOHD. AKHIAR, MA.

KETUA PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN ASAHAN

ADE KURNIAWAN

KETUA MPI PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH ASAHAN

HAZLANSYAH RAMELAN, M.Si.

SEKRETARIS MPI PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH ASAHAN

TABLIGH AKBAR

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan bekerja dengan Tim Imtaq Kabupaten Asahan melaksanakan Tablihg Akbar di Gedung Serba Guna Kisaran pada Ahad, 15 Oktober 2023

SILATURAHMI

Bangun Silaturahim dan Kerukunan, Kapolres Asahan Sambangi PD Muhammadiyah

Kamis, 01 Februari 2024

Habiskan Anggaran Rp 173 Miliar! Sumatera Utara Punya Jembatan yang Menghubungkan 2 Pulau, Belum Lama Diresmikan, Ada yang Tau?

by MPI Asahan                3 day ago








Habiskan Anggaran Rp 173 Miliar! Sumatera Utara Punya Jembatan yang Menghubungkan 2 Pulau, Belum Lama Diresmikan, Ada yang Tau?

MPI Asahan                3 day ago

Habiskan Anggaran Rp 173 Miliar! Sumatera Utara Punya Jembatan yang Menghubungkan 2 Pulau, Belum Lama Diresmikan, Ada yang Tau?



MPI Muhammadiyah Asahan - Sumatera Utara memiliki banyak jembatan yang membentang di setiap wilayahnya.

Namun, dari sekian banyak jembatan yang ada di Sumatera Utara, hanya jembatan ini yang menghubungkan dua pulau.

Walaupun tidak terlalu panjang, namun jembatan di Sumatera Utara ini dapat menghubungkan dua pulau.

Dalam pembangunannya, jembatan yang menghubungkan dua pulau di Sumatera Utara ini menghabiskan biaya sebesar 173 miliar rupiah.

Mulanya, jembatan di Sumatera Utara ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda sekitar tahun 1907 untuk memisahkan Pulau Samosir dengan Pulau Sumatera.

Kanal ini selesai dibangun dan diresmikan oleh Ratu Wilhelmina pada tahun 1913 bahkan dijuluki Terusan Wilhelmina.

Jembatan ini biasa dikenal dengan nama jembatan Aek Tano Ponggol.

Lokasi jembatan Aek Tano Ponggol ini bukan berada di Medan melainkan di Kelurahan Siogung-Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.

Jembatan Aek Tano Ponggol memiliki panjang total 382 meter.

Dengan bentang utama 99 meter, dan lebar 8 meter. 

Dilansir dari pu.go.id, jembatan ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2023 lalu.

Jembatan Aek Tano Ponggol merupakan satu-satunya akses daratan yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Samosir.

Sebelum ada jembatan ini, masyarakat harus menyeberangi danau menggunakan perahu atau kapal feri

Selain itu, jembatan ini juga menjadi destinasi wisata terkenal di Sumatera Utara.

Banyak wisatawan yang datang ke sini untuk menikmati keindahan alam sekitar dan merasakan sensasi melintasi danau melalui jembatan gantung.

Jembatan Aek Tano Ponggol disebut juga dengan Jembatan Tano Ponggol.

Jembatan ini menjadi ikon Danau Toba dan menjadi penghubung Pulau Samosir dengan daratan Sumatera.

Demikian ulasan singkat mengenai jembatan yang menghubungkan 2 pulau senilai Rp173 miliar di Sumatera Utara yang diresmikan 2023 lalu. ***
Editor Ibrahim
Share:

Muhammadiyah Serahkan Alat Kejut Jantung dan Pemanas Musim Dingin kepada Rumah Sakit Palestina di Mesir


 By MPI Asahan                 3 Day ago

Muhammadiyah Serahkan Alat Kejut Jantung dan Pemanas Musim Dingin kepada Rumah Sakit Palestina di Mesir

MPI Muhammadiyah Asahan, KAIRO – Tim Advance EMT Muhammadiyah bersama LazisMu buka jalur hubungan kerja sama dengan Palestina dan serahkan bantuan peralatan medis kepada Rumah Sakit Palestina di Mesir. Momentum ini dapat terealisasikan setelah Muhammadiyah beberapa kali melancarkan komunikasinya dengan direktur rumah sakit Palestina dan Palestina Red Crescent Society (PRCS) sebelumnya.

Tarek Arafat, Sekretaris Jendral PRCS, dalam sambutannya sampaikan terima kasih dan rasa syukur karena Muhammadiyah selalu hadir di saat warga Palestina membutuhkan.

“Sebagai saudara sesama muslim kedatangan perwakilan Muhammadiyah secara langsung ke Rumah Sakit Palestina ini menunjukkan keseriusan dan komitmen kuat Muhammadiyah dalam mendukung perjuangan Palestina,” ujarnya pada Selasa (30/1).

Bantuan peralatan medis berupa dua buah Automatic External Defibrillator dan 1 buah Diathermy diserahkan langsung secara simbolik oleh Sekretaris LazisMu dan diterima oleh Direktur Rumah Sakit Palestina, dr. Mohammad Ramadhan. Kedua bantuan alat kesehatan tersebut merupakan jenis alat kejut jantung dan alat pemanas saat musim dingin. 

Pada kesempatan itu, tim juga melakukan penandatanganan dimulainya kerja sama antara Muhammadiyah yang diwakili oleh LazisMu dengan Rumah Sakit Palestina untuk kurun waktu satu tahun.

 “Dengan dimulainya kerjasama ini diharapkan Muhammadiyah akan semakin mudah dalam menyalurkan bantuan peralatan medis yang sangat dibutuhkan untuk merawat pasien yang merupakan warga terdampak krisis kemanusiaan di Gaza,” jelas Naibul Umam selaku Koordinator Tim Advance EMT Muhammadiyah.

Lebih lanjut, Naibul Umam juga menyinggung terkait jenis bantuan selain peralatan medis. Pihaknya menyebutkan bahwa Muhammadiyah akan terus menjalin komunikasi intensif dengan Rumah Sakit Palestina dan PCRS.

Salah satu hal penting yang akan terus dibahas adalah kemungkinan jenis bantuan lainnya yang dapat diberikan kepada pasien dan keluarga korban krisis kemanusiaan di Gaza

“Di atas kertas kami sudah menemukenali celah dan peluang ke arah itu baik melalui jalur formal maupun non formal. Kami tentu berjalan sesuai koridor yang ditetapkan oleh Pemerintah setempat dan tentu sesuai arahan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” tegas Umam.

Editor : (SM)

Share:

Lewat Pendidikan, Muhammadiyah Bantu Cerdaskan Bangsa Tanpa Terkecuali

 

by MPI Asahan                2 Februari 2024

Lewat Pendidikan, Muhammadiyah Bantu Cerdaskan Bangsa Tanpa Terkecuali


MPI Muhammadiyah Asahan, YOGYAKARTA – Mencerdaskan dan memajukan bangsa memang menjadi tugas negara, akan tetapi Muhammadiyah sebagai yang ikut mendirikan Indonesia memiliki kepentingan membantu negara untuk mencerdaskan dan memajukan bangsa.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Selasa (30/1) di acara Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) di SM Tower, Kota Yogyakarta.

Termasuk di institusi pendidikan Muhammadiyah, Haedar menyebutkan, kehadirannya menjadi ruh penyambung semangat berdirinya Muhammadiyah, khususnya untuk memberikan pendidikan bagi kelompok yang terpinggirkan atau termarjinalkan.

“Kami harapkan bisa bertumbuh bersama pemerintah untuk mencerdaskan bangsa Indonesia,” tutur Haedar Nashir.

MateriTerkait
Aktualisasi Darul Ahdi Wa Syahadah Melalui Dakwah Kemasyarakatan dan Politik Praktis
PTMA Diharapkan Mampu Proyeksikan Strategi Indonesia di Masa Depan
Munas Tarjih ke-23 Di Pekalongan Bahas Tiga Isu Strategis
 
Guru Besar Sosiologi ini menyoroti, PTMA hadir tidak hanya diperuntukkan bagi kelas masyarakat menengah dan ke atas. Namun semua kelas masyarakat bisa menjangkau pendidikan di PTMA, ini yang menurutnya menjadi perbedaan mendasar dengan perguruan tinggi non Muhammadiyah.

Sementara itu, Direktur Kelembagaan Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Lukman menyampaikan bahwa ada kesamaan misi antara Muhammadiyah dengan pemerintah dalam memajukan kehidupan bangsa Indonesia melalui pendidikan lebih-lebih di kawasan 3T.

Pemerintah berkomitmen menyediakan akses pendidikan yang sama kepada putra-putri terbaik bangsa untuk pendidikan tinggi. Di kawasan Indonesia Timur, imbuhnya, perlu diperbanyak lagi perguruan tinggi.

“Namun sebaiknya tidak perlu repot-repot mendirikan universitas, namun bisa dimulai dengan PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama) secara konsorsium antara PTM besar,” ungkapnya.

Dia mencontohkan, Persyarikatan Muhammadiyah yang memiliki perguruan tinggi besar-besar bisa melakukan konsorsium. Dari konsorsium itu kemudian membuka PSDKU di kawasan 3T, lalu kemudian jika dianggap sudah mapan bisa kemudian diubah menjadi universitas.

Kepada Muhammadiyah yang ingin mendirikan perguruan tinggi di daerah, Lukman menyarankan supaya menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah setempat. Sehingga pelaksanaannya tidak terlalu berat, dia mengandaikan Muhammadiyah hanya tinggal memindah sistemnya saja.

Pada kesempatan ini, Lukman menyampaikan nanti akreditasi perguruan tinggi akan berubah menjadi Internasional, Unggul, Terakreditasi, dan Tidak Terakreditasi. Sementara akreditasi Baik dan Baik Sekali akan dihapus pada 2025.

Editor : Ilham (SM)
Share:

Selasa, 30 Januari 2024

Perpindahan Hari dalam Islam bukan pada Waktu Maghrib, Melainkan Tengah Malam

 by MPI Muhammadiyah Asahan 


MPI Muhammadiyah Asahan, MAKASSAR— Seminar Nasional Sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Ahad (28/01) menghadirkan pembicara Rahmadi Wibowo, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Dalam seminar tersebut, Rahmadi Wibowo menyoroti perpindahan hari dalam Islam, menegaskan bahwa peristiwa tersebut sebenarnya terjadi pada tengah malam, bukan pada waktu maghrib.

Rahmadi Wibowo menyampaikan pandangannya terkait keabsahan hukum formal KHGT, yang menurutnya memiliki kekuatan besar dan landasan yang kokoh. Hal ini menanggapi kerancuan yang seringkali muncul di kalangan masyarakat terkait KHGT yang memulai hari pada pukul 00.00 WIB, berbeda dengan praktik umat Islam yang selama ini menganggap perpindahan hari terjadi setelah maghrib, dengan merujuk pada ayat “wa lillahi masyriqu wal maghribu…”.

Rahmadi Wibowo menjelaskan bahwa ayat tersebut sebenarnya tidak menunjukkan bahwa pergantian hari terjadi pada waktu maghrib. Dengan kata lain, tidak ada dalil yang tegas menyatakan bahwa perpindahan hari dari maghrib. Menurutnya, lebih tepat untuk memandang pergantian hari pada tengah malam. Ia menambahkan bahwa jam maghrib selalu berubah, sehingga penggunaan garis bujur 180 derajat dianggap lebih dapat diterima oleh masyarakat dunia.

Selain itu, Rahmadi turut menyoroti dasar-dasar organisasi Muhammadiyah yang mendukung akomodasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Dalam penjelasannya, Rahmadi Wibowo mengacu pada hasil Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015, yang secara tegas menyatakan perlunya upaya penyatuan kalender hijriah yang berlaku secara internasional. Hal ini bertujuan untuk memberikan kepastian dan dapat dijadikan sebagai kalender transaksi dalam lingkup global.

Poin kedua yang diangkat oleh Rahmadi Wibowo adalah hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48 tahun 2022, yang menetapkan naskah Risalah Islam Berkemajuan (RIB). Dalam RIB, terdapat bagian yang membahas pengkhidmatan Islam berkemajuan, perkhidmatan global, serta peran dan tanggung jawab Muhammadiyah dalam tingkat global. Salah satu aspek yang dicakup adalah upaya untuk memperbaiki sistem waktu Islam secara internasional melalui pemberlakuan kalender Islam global yang bersifat unifikatif.

Dengan merinci dasar-dasar organisasi tersebut, Rahmadi Wibowo menggarisbawahi bahwa inisiatif KHGT bukanlah sekadar pandangan individu, melainkan juga memiliki dukungan kuat dari keputusan Muktamar Muhammadiyah yang mengarah pada upaya penyatuan kalender hijriah secara global. Hal ini membuktikan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi Islam di Indonesia memiliki perhatian serius terhadap isu waktu dalam lingkup internasional dan memandang KHGT sebagai langkah positif dalam konteks itu.

Editor : Ilham (SM)

Share:

Muhadjir Minta Warga Muhammadiyah Jaga Kekompakan Lewat Gerakan Berjamaah

by MPI Muhammadiyah Asahan
 
 

MPI Muhammadiyah Asahan, BOGOR – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendy saat memberikan tausyiah pada kegiatan Pengajian Cabang Muhammadiyah Jasinga dan Peletakan Batu pertama Muhammadiyah Boarding School (MBS) Bina Khairu Ummah meminta agar warga Muhammadiyah yang berada di Pimpinan Cabang Kecamatan Jasinga bisa mengembangkan Muhammadiyah sebaik mungkin dan bisa sama baiknya dengan cabang daerah lainnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ini juga meminta supaya Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Jasinga dapat melakukan kegiatan yang bisa menjaga kekompakkan warga Muhammadiyah sesering mungkin, misalnya melalui kegiatan dakwah dan pengajian berkala. 

“Membuat Muhammadiyah Boarding School, membuat sekolah itu hanya media saja. Kalau umatnya gak ada percuma saja. Jadi buatlah pengajian sebanyaknya. Untuk membina umat, membina dakwah,” tutur Muhadjir pada Ahad (28/1).

Muhadjir beranggapan bahwa problem yang dihadapi warga Muhammadiyah saat ini adalah hanya sibuk berorganisasi, kurang kompak, dan tidak merasa menjadi bagian dari Muhammadiyah.

“Banyak warga Muhammadiyah yang tidak merasa tidak menjadi warga Muhammadiyah karena tidak pernah diajak pengajian. Tugas kita sebagai warga Muhammadiyah ini jangan lupa harus menggerakan kegiatan pengajian, menggerakkan jamaah bukan hanya kegiatan jam’iyah atau organsiasi saja,” harapnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bogor Ahmad Yani, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Jasinga Aris Rismansyah, Pimimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Bogor, Pimpinan Aisyiyah Cabang Jasinga, Rektor Universitas Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) Gunawan Suryoputro, serta Rektor Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UMBARA) 

Edit :Edi Sukardi.

Share:

Senin, 29 Januari 2024

Bagi Orang Beriman Amanah Kepemimpinan Layaknya Sebuah Bara Api

 

 BY mpi asahan                        
29 Januari 2024


Tegal, mpi asahan – Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah M.Izzul Muslimin mengatakan bahwa di pundak Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Persyarikatan Muhammadiyah akan terus hidup dan berkembang.

“Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah merupakan pelangsung dan penyempurna Muhammadiyah-Áisyiyah di masa yang akan datang,”ucap Izzul pada Ahad (28/1) dalam acara Tabligh Akbar dan Pelantikan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah-Nasyiatul Aisyiyah Kota Tegal periode 2023-2027.

Izzul dalam kesempatan itu juga mengungkapkan bahwa sesungguhnya bagi orang beriman amanah kepemimpinan layaknya sebuah bara api. Mengapa bara api? Karena setiap amanah yang diberikan memiliki tanggung jawab.

“Kalau tangan kita diberi bara api, apa yang akan kita lakukan? Apakah tetap menggengamnya hingga sesuatu yang membahayakan terjadi, atau melepasnya sesuai batasan kemampuan yang kita miliki, dan lebih berhati-hati, begitu juga dengan sebuah amanah yang diberikan,”tutur Izzul.

Izzul juga mengatakan bahwa menjadi kewajiban manusia untuk  tidak menolak sebuah Amanah. Tetapi disisi lain kita akan diminta tanggug jawab terhadap amanah yang telah diberikan.

“Kesadaran akan pentingnya amanah dan tanggung jawab tersebut perlu ditanamkan oleh kader-kader muda Muhammadiyah,”tegas Izzul.

Izzul juga mengungkapkan bahwa Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah setidaknya memiliki tiga fungsi yakni sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna Muhammadiyah.

“Kader Muhammadiyah harus menjadi pelopor, yakni orang yang berada di barisan depan Persyarikatan, pelopor menghasilkan program-program baru, menyesuaikan dengan persoalan-persoalan terkini,”ungkap Izzul.

Sebagai pelaksana, kader muda Muhammadiyah harus terus mengembangkan dakwah Muhammadiyah.

“Dakwah Muhammadiyah harus terus berjalan dan dipertahankan, bahkan diperluas apa yang sudah dirintis oleh pendahulu Kiai Ahmad Dahlan, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi,”ungkap Izzul.

Terakhir sebagai penyempurna,  apa yang sudah dimiliki Muhammadiyah saat ini perlu ditingkatkan menjadi lebih baik, dikembangkan, atau bahkan menjadi tanggung jawab kader Muhammadiyah untuk membuat terobosan agar tidak ketinggalan zaman. (muhammadiyah.or.id)


Share:

Tantangan Dakwah Mubalig Muhammadiyah Di Era Perkembangan ‘AI’

 Tantangan Dakwah Mubalig Muhammadiyah Di Era Perkembangan ‘AI’


Syaiful Hadi BY MPI ASAHAN
  


Yogyakarta, mpi asahan – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim ungkap Artificial Intelligence (AI) sebagai tantangan dakwah Islam. Demikian disampaikannya pada Rabu (24/1) di hadapan mubalig Muhammadiyah di Institut Tabligh Muhammadiyah (ITM).

Ulama yang awalnya sebagai otoritas keagamaan, di era sekarang sudah digeser otoritas tersebut menjadi milik google yang terkoneksi dengan jaringan internet. Semakin jauh, hadirnya AI juga ikut mencerabut otoritas dan peran ulama di tengah umat.

Adanya Big Data, imbuh Kiai Saad, menjadi tambang bagi AI untuk menggali lebih dalam pengetahuan apa saja, termasuk pengetahuan agama. Di tengah situasi yang demikian itu, peran mubalig harus lebih mantap.

“Menurut saya menjadi pikiran kita, dakwah dalam konteks tertentu kaya di IT, di AI itu harus kemudian ada bagian-bagian yang muatannya itu harus ada kaidah dengan risalah,” kata Kiai Saad.

Dia berpesan, khususnya kepada mubalig Muhammadiyah supaya dalam berdakwah yang dilihat bukan hanya konteks yang terjadi saat ini, melainkan sesuatu yang akan terjadi di masa mendatang.

Islam sebagai jalan hidup, imbuhnya, merupakan agama – tuntunan bagi manusia yang memang desiannya sebagai agama yang modern. Sebab secara genetik, Islam dapat diaplikasikan di setiap masa.

Dakwah yang dijalankan oleh Islam, lebih-lebih Muhammadiyah tidak boleh cukup dengan konvensional. Melainkan dakwah yang melintas, dengan memperhatikan kehidupan manusia yang semakin kompleks.

Kiai Saad mendorong, IT dan AI memang datang sebagai tantangan, akan tetapi mubalig Muhammadiyah tidak boleh menyerah. Mubalig Muhammadiyah harus berani, dan siap berselancar di tengah ombak kemajuan itu.

“Di sini kehidupan kita semakin kompleks, tapi juga semakin mudah, sebagian asal tidak takut. Sehingga siapapun yang menguasai IT, maka dialah yang kemudian punya power,” pesan Kiai Saad.

Sebab, imbuhnya, jika merujuk pada perintah pertama Al Qur’an yaitu iqra atau membaca – literasi, maka simpul dakwah pada dunia literasi saat ini adalah sains dan teknologi. Perbedaannya, sains dan teknologi Islam ialah dengan tetap menempatkan Allah SWT sebagai puncak dan pusat. (muhammadiyah.or.id)




Share:

Pandangan Muhammadiyah Ihwal Pemilu 2024

Syaiful HadiBy mpi asahan           29 Januari 2024 

            

Yogyakarta, MPI Asahan – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Dr H Abdul Mu’ti, MEd dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah dengan tema “Muhammadiyah dan Pemilu 2024,” Jumat (26/1) memandang bahwa pengusungan tema tersebut sangat penting sebagai bahan pengkajian dan cara pandang Muhammadiyah menyikapi Pemilu 2024.

Tema ini menjadi bagian dari salah satu keputusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah tahun 2022 di Surakarta, Jawa Tengah. Yakni tentang isu kebangsaan, keumatan, dan kemanusiaan universal. Keputusan ini menjadi fokus penting bagi Muhammadiyah.

“Salah satu yang memang menjadi keputusan bagaimana Muhammadiyah mendorong demokrasi dan demokratisasi di Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah penyelenggaraan Pemilu 2024 dan suksesi kepemimpinan nasional 2024,” ujarnya.

Dalam dinamika yang terjadi, demokrasi yang berjalan di Indonesia telah berlangsung selama seperempat abad sejak era reformasi 1998 berjalan secara dinamis bahkan menunjukkan tanda-tanda demokrasi tidak mengalami peningkatan. Mu’ti menyebut, berbagai kajian dari lembaga internasional tentang kehidupan demokrasi di Indonesia, terdapat perkembangan yang mengkhawatirkan.

“Indonesia yang pada awal reformasi mendapat apresiasi sebagai negara paling demokratis dan proses transisi demokrasi yang sangat damai-tidak terjadi insiden kekerasan dan sebagainya—dalam perkembangannya justru terjadi declining demokrasi, bahkan mungkin defisit demokrasi,” tuturnya.

Mu’ti menyebut persoalan itu tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi juga terjadi di belahan dunia. Persoalan yang berkaitan dengan demokrasi sebagai persoalan serius di tingkat global. Karena itu, Muhammadiyah mendorong agar demokrasi berjalan semakin baik, substantif, bahkan membangun budaya demokrasi.

Muhammadiyah memandang proses suksesi kepemimpinan (Pemilu 2024) jangan hanya proses pergantian kekuasaan dan kepemimpinan. Namun, harus bisa menjadi kontestasi demokrasi bermartabat.

“Ini tentu demokrasi yang meniscayakan adanya etik dan etika, selain memang konstitusi dan peraturan yang melekat dengannya. Persoalan etik dan etika berdemokrasi itu meniscayakan bagaimana proses-proses itu senantiasa mengedepankan moralitas, senantiasa mengedepankan keluhuran budi, dan tentu menggambarkan betapa bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang berkeadaban tinggi,” katanya.

Dalam memilih pemimpin dari sisi kualitas, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyarankan untuk menggunakan metode yang ada dalam Ilmu Hadis yaitu al jahr wa ta’dil. Sementara untuk melihat dari sisi program-program yang ditawarkan dengan menggunakan metode Tarjih Muhammadiyah, yaitu saling membandingkan antara satu dengan lain. (Cris)

Artikel ini telah tayang di suaramuhammadiyah.id dengan judul: Pandangan Muhammadiyah Ihwal Pemilu 2024, https://suaramuhammadiyah.id/read/pandangan-muhammadiyah-ihwal-pemilu-2024. (SM)

Share:

Minggu, 28 Januari 2024

Majelis Tabligh Bentuk Kepengurusan Korps Mubaligh Muhammadiyah Asahan

 

Poto Utama " Pembentukan Korps Mubaligh " Majelis Tabglih PDM Asahan


by : MPI Asahan                                         28 Januari 2023  


Majelis Tabligh Bentuk Kepengurusan Korps Mubaligh Muhammadiyah Asahan

 

Asahan, mpi muhammadiyah – Bertempat diAula Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Asahan (STIHMA) Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan resmi bentuk Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM). Ahad, 28/01/2023.

 

Acara ini berlangsung diawali dengan pembacaan Ayat suci Alquran ( Armawi ) sambutan dari  “Korrbid Majelis Tabligh PDM Asahan“.  Sekaligus dibuka langsung ketua PDM Asahan ( M. Akhiar.MA ). Bimbingan dan Arahan sekaligus penutup. Tampak hadir dalam acara ini Ketua PDM Asahan M. Akhiar dan Bendahara Mukhtar Korbid Majelis Tabligh Rahmad Hidayah Ketua Majelis Tabligh Agus Salam dan pengurus unsur PDM Asahan dan PDA Asahan mewakili serta Cabang dan Majelis Muhammadiyah se Asahan dan

 

Pembentukan Korps Mubaligh Muhammadiyah ini adalah salah satu momentum yang sangat diperlukan karena ini merupakan bagian dari gerakan dakwah Muhammadiyah bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam yang ramah, moderat.

 

Koorbid Majelis Tabligh  PDM Asahan dalam Sambutannya, dalan Alqur’an Surah Fussilat Ayat 33 “ dan siapakah lebih baik perkataannya daripada orang – orang yang menyuruh kepada Allah dan melakukan kebajikan dan dia berkata sesungguhnya aku termasuk orang orang muslim yang menyerahkan diri kepada Allah. Dengan adanya Korps Mubaligh ini untuk menyamakan persespsi didalam kalangan Muhammadiyah terutama dalam faham agama dan ajaran islam dimasyarakat sebab dikatakanya, para Mubaligh ini adalah penyambung lidah parah organisasi Muhammadiyah yang meneggak kan Amr’ Ma’ruf Nahi Munkar dan juga gerkan tajdid yang mana membawa pembaharuan dan kemurnian dalam dakwah ajaran ajaran agama islam dengan demikian, aka nada kegiatan lanjutan agar dapat menyamakan persepsi bermuhammadiyah baik ditingkat cabang dan ranting dalam mengkaji faham faham islam menurut keputusan tajdid tujuannya dikaji kembali agar sepahaman dalam berorganisasi Muhammadiyah.

Poto bersama PDM Asahan beserta Majelis Tabligh dan pengurus Korps Mubaligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan. Ahad,/28/1/2023

 

Ketua PDM Asahan M. Akhiar MA sekaligus membuka Korps Mubaligh mengatakan ada tiga ciri pergerakan Muhammadiyah yang pertama gerakan dakwah dan kedua gerakan amar ma’ruf nahi munkar dan ketiga gerakan tajdid.  “ Gerakan Ilmu” ciri ketiga gerakan ini tidak akan terpisahkan dalam organisasi Muhammadiyah dalam gerakan islam. Imbuhnya.

 

dikatanya, harapan dalam organisasi Muhammadiyah ini haruslah teroganisir, juga segenap aktivitas kegiatan harus juga teroganisir. Terkait dengan dakwah Muhammadiyah yang merupakan pilar utama dalam menyampaikan pesan dakwah islam yang  Rahmatan lil Alamin ditengah kehidupan umat islama maka peran dakwah Muhammadiyah sangatlah penting jika gerakan Muhammdiyah kita tidak teroganisir tentunya organisasi Muhammadiyah tidak berjalan baik. PDM Asahan menyampakan gerakan itu harus tersistem mengingat jika tidak tersistim apalagi menyampaikan dakwah dilapangan maka akan terjadi benturan - benturan dalam pemahaman agama yang sangat fundamental dan bahkan bnyak lagi warga kita mendengarkan faham agama melalui media media yang belum jelas konteksnya sehinnga kita terikut dalam faham tersbut.

 

Korp Mubaligh ini adalah peran yang sangat strategis dalam organisasi Muhammadiyah banyak fenomena yang terjadi gerakan dakwah yang dilakukan diluar Muhammadiyah melalui media sosial itu sampai ketangan warga kita sendiri. Ucapnya

 

Namun dakwah yang dilakukan diluar Muhammadiyah bagi kita membantu dakwah Muhammadiyah akan tetapi dalam hal hal tertentu dalam paham agama di Muhammadiyah ini juga jangan sampai kita kehilangan identitas, walaupun sebetulnya bukan berarti Muhammadiyah dan non Muhammadiyah dibedakan tetapi hal hal yang fundamental sebagai gerakan islam yang sifatnya al hina yang artinya “ memposisikan mana yang benar dan mana yang tak benar”, al I’adah konsep kembali pada ilal rujuk alquran artinya kemabli kekonsep rujukan yang benar dan Amizah terampil dan teratur dalam menyampaikan dakwah.

 

paham agama Muhammadiyah harus tuntas didalam kalangan mbalih kita dalam paham islam sebab dalam pemhaman konsep islam ada tiga ranah merujuk pada alquran dan la hadist (al maqbullah) mana yang dimksud dalam al sunnah al maqbullah itu kreteria seperti apa dan ini peran para mubaligh yang akan menyampaikan kekalangan masyarakat dalam gerakan dakwah islam.

 

Kemudian, yang kedua bagaimana mengumpulkan potensi yang ada sebab dalam pemahaman agama Muhammadiyah al hadist dan alsunnah itu harus dipahami dengan pendekatan qurani dan bayyani intinya dapat memahami bahasa terutama bahasa arab dan juga harus dikaji apalagi lafaznya mustarab satu ayat mengandung makna yang banyak dan wajib dipahami dalam menyberkan dakwah islam. Pungkasnya

 

Setelah itu, acara dilanjutkan rapat pleno penbentukan Korps Mubaligh yang dipimpin oleh Ketua dan sekretaris Majelis Tabligh  ( Agus Salam S.Pdi dan Zefri Arisky ) dan sekaligus pembacaan hasil pemilihan berita acara dari hasil pembentukan Korps Mubaligh Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan pengurus terpilih tahun 2024

Ketua : Imran Ariadin, MA

Wakil ketua : Nirwanto, S. Pd. I

Sekretaris : Zulkifli, S. Pd

Bendahara : Ahmad Mustaqim, S.Pd

 

Dengan terbentuknya pengurus Korps Mubaligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan ini dapat bersinergi di suluruh warga Muhammadiyah Asahan baik ranting, cabang dan warga Muhmmadiyah khususnya untuk mencapai tujuan bersama agar terbentuk persepsi dan pemahaman gerakan dakwah islam di Muhammadiyah serat dapat menjujung tinggi nilai nilai kemanusiaan sekaligus menyebarkan agam islam yang berkualitas. MPI Asahan (***)    


Share:
SELAMAT DATANG DI BLOG MPI MUHAMMADIYAH ASAHAN >>>>> VISI : SEBAGAI GERAKAN ISLAM YANG BERPEDOMAN PADA ALQURAN DAN AS-SUNNAH. DENGAN WATAK TAJDID YANG DIMILIKINYA SENANTIASA ISTIQAMAH DAN AKTIF DALAM MELAKSANAKAN DAKWAH ISLAM AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR DI SEGALA BIDANG. <<<<< >>>>> MISI: MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH IALAH MENEGAKKAN DAN MENJUNJUNG TINGGI AGAMA ISLAM SEHINGGA TERWUJUD MASYARAKAT ISLAM YANG SEBENAR-BENARNYA. <<<<< * dsign by ADE KURNIAWAN *

Postingan Populer

Label