Drs. MOHD. AKHIAR, MA.

KETUA PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN ASAHAN

ADE KURNIAWAN

KETUA MPI PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH ASAHAN

HAZLANSYAH RAMELAN, M.Si.

SEKRETARIS MPI PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH ASAHAN

TABLIGH AKBAR

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan bekerja dengan Tim Imtaq Kabupaten Asahan melaksanakan Tablihg Akbar di Gedung Serba Guna Kisaran pada Ahad, 15 Oktober 2023

SILATURAHMI

Bangun Silaturahim dan Kerukunan, Kapolres Asahan Sambangi PD Muhammadiyah

Kamis, 15 Februari 2024

Antara Bid’ah, Wasilah dan Budaya

 
Antara Bid'ah, Wasilah dan Budaya


By | MPI Asahan                1 week ago in AqidahArtikel

Beberapa waktu terakhir, beberapa tradisi dan acara besar Islam dipersoalkan oleh sebagian masyarakat. Tentu saja hal seperti itu menimbulkan masalah baru dan sering pula memunculkan konflik antar kelompok umat Islam. Paling sering tradisi dan acara besar Islam itu dianggap sebagai bid’ah karena dinilai menyelisihi sunnah, dan berbeda dengan pengamalan Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam-.

Memang perlu untuk membandingkan dan memilah antara bid’ah dengan selainnya yang kerap kali tidak dijelaskan dan tidak dipahami dengan baik agar meminimalisir masalah dan konflik antar kelompok di tengah umat Islam.

Bid’ah

Bid’ah berasal dari kata “bada’a” yang merujuk pada arti “penciptaan suatu hal yang baru”. Kata “bada’a” menjadi akar dari banyak kosa kata lain dalam bahasa Arab. Seperti “ibdaa’” atau inovasi, kreasi, penemuan, keaslian. Juga menjadi asal kata dari “badii’” atau indah dan bagus, juga bisa diartikan sebagai melampaui. Dalam istilah keagamaan, bid’ah diartikan sebagai “penciptaan hal baru dalam agama”. Baik dalam bidang akidah maupun ibadah.

Kriteria

Beberapa ulama mengungkapkan beberapa kriteria bid’ah dalam agama, sebanyak enam (6) hal, Yaitu :

Pertama, sebab.  Alasan, latar belakang, motivasi, dan segala hal yang mendorong seseorang melakukan ibadah. Walaupun ibadahnya tepat dan benar seperti melakukan shalat tahajjud. Akan tetapi jika hanya melakukan shalat tahajjud di malam-malam tertentu saja, dan tidak melakukannya di selain malam-malam tersebut karena menganggap malam-malam tersebut memiliki fadhilah yang berbeda atau lebih berdasar keterangan atau dalil yang tidak kuat, maka itu termasuk sebagai bid’ah.

Tentu saja itu berbeda dengan seseorang yang shalat tahajjud-nya selang-seling karena pekerjaannya, atau tidak mampu, atau shalat tahajjud lebih lama dan maksimal di malam-malam Lailatul Qadar. Malam-malam di bulan Ramadhan dan Lailatul Qadar memiliki dasar yang menunjukkan pada fadhilah tertentu yang shahih dan jelas.

Kedua, jenis. Contoh termudah untuk menjelaskan terkait jenis yang menjadikan sesuatu perbuatan biasa menjadi bid’ah adalah ketika seseorang menyembelih ayam, bebek dan hewan lain untuk turut melakukan ibadah menyembelih hewaan qurban di hari raya Idul Adha dan aqiqah. Adapun jika seseorang menyembelih ayam, misalnya bertepatan dengan hari raya Idul Adha tetapi dengan niat untuk lauk makanannya pada hari itu, maka tidak termasuk sebagai bid’ah. 

Ketiga, jumlah. Dalam hal ini jumlah sesuatu pada sebuah ibadah yang telah ditentukan dengan dalil yang jelas dan tepat. Karena sebagian ibadah jumlahnya memang tidak ditentukan jelas, tetapi dianjurkan untuk memperbanyak mengamalkannya, seperti dzikir dan do’a. Sedangkan ibadah yang sudah ditentukan jumlahnya dengan jelas, akan tetapi ditambah atau dikurangi dengan inisiatif sendiri termasuk bid’ah. Seperti shalat Subuh lima roka’at, shalat Isya’ satu roka’at. Tentu berbeda ketika seseorang lupa dengan raka’atnya karena lupa dan semisalnya, itu termasuk kelalaian dan bukan bid’ah.

Keempat, tata cara. Ini terjadi pada ibadah yang telah ditentukan tata cara urutannya dari awal sampai akhir. Maka melakukan ibadah dengan urutan dibalik atau dirubah termasuk bid’ah. Seperti tata cara shalat yang dimulai dari takbiratul ihram sebagai awal dan salam sebagai akhir. Maka ketika shalat dimulai dengan salam dan berakhir takbiratul ihram adalah keliru dan bid’ah.

Kelima, tempat. Jika thawaf atau berjalan mengelilingi Ka’bah dilakukan di Masjidil Haram, Mekkah. Maka thawaf bisa menjadi bid’ah ketika dilakukan di tempat selain Ka’bah, dengan tujuan untuk ibadah. Berbeda kasusnya jika seseorang sengaja mengelilingi gedung atau tempat apapun untuk menjalankan tugasnya, seperti polisi atau satpam dalam tugas pengamanan sebuah lokasi tertentu. 

Keenam, waktu. Waktu pelaksanaan sebuah ibadah yang telah ditetapkan dan terikat tidak boleh dipindahkan di waktu yang lain. Seperti Shalat Dhuha yang boleh dilakukan sejak 15 menit sesudah terbit matahari hingga 15 menit sebelum shalat dhuhur. Jika Shalat Dhuha dilakukan di waktu setelah Ashar maka termasuk bid’ah.

Wasilah

Wasilah adalah penengah, perantara atau alat untuk mencapai sesuatu dengan lebih mudah, efektif, dan efisien. Istilah “wasilah” juga sering digunakan untuk menyebutkan metode, teknik, dan strategi. Sehingga lazim ketika metode atau teknik dakwah juga disebut dalam bahasa Arab sebagai “Wasilatud Da’wah” begitu juga metode mengajar, menjadi “Wasilatut Ta’lim”. Penggunaan wasilah sering disalah artikan sebagai bid’ah. Dengan alasan bahwa wasilah-wasilah itu belum ada di masa salaf.

Wasilah dalam dakwah bentuknya beragam, seperti organisasi, manajemen program, acara yang menarik, memanfaatkan teknologi informasi, media sosial, termasuk mikrofon untuk ceramah dan mengumandangkan adzan. Itu semua adalah wasilah dakwah yang sering disalahpahami sebagai bid’ah. Tanpa mengesampingkan bahwa itu semua memang “bid’ah” dalam arti inovasi dan perkembangan.

Wasilah dalam taklim, atau metode mengajar memang serupa dengan wasilah dalam dakwah, walaupun kegiatan taklim lebih sering digunakan untuk menyebut kegiatan formal. Wasilah dalam taklim atau mengajar adalah sekolah, papan tulis, laptop, dan semisalnya. Dalam sejarah, KH Ahmad Dahlan dahulu pernah disebut “kyai kafir” karena menggunakan papan tulis dan meja dalam sekolahnya, sebuah hal yang kurang lazim masa itu, dan terbatas penggunaannya bagi sekolah-sekolah Belanda.

Penggunaan wasilah hukumnya mubah, karena tidak termasuk ibadah, termasuk perkembangan dan inovasi terkait wasilah-wasilah itu. Tentu selama tidak mengaburkan inti makna dari dakwah dan taklim tersebut, dan sebagai upaya untuk meningkatkan efektifitas dari dakwah dan taklim tersebut.

Budaya

Indonesia memang kaya dengan berbagai acara-acara budaya yang unik oleh setiap suku yang ada di dalamnya. Sejarah dakwah Islam di Indonesia juga menyajikan fakta bahwa budaya setempat menjadi wasilah dakwah yang efektif dalam mendekatkan ajaran Islam bagi penduduk.

Muhammadiyah sendiri juga menjadikan budaya sebagai wasilah untuk dakwah, sebagian muballigh dan tokoh persyarikatan sendiri juga kerap menyampaikan bahwa dalam khazanah budaya nusantara menyimpan ajaran-ajaran moral yang tidak bertentangan dengan Islam. Budaya, selama tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam hukumnya mubah, bahkan sebagian agenda budaya tertentu menjadi metode dakwah dengan pendekatan yang lebih efektif. 

 

Editor | (Muhammad Utama Al Faruqi)

 

Share:

MANTABS! Warga Sumut Bakal Punya Jalan Tol Lagi, Panjangnya 35 Kilometer Beroperasi Tahun Ini

 

Poto Utama

MANTABS! Warga Sumut Bakal Punya Jalan Tol Lagi, Panjangnya 35 Kilometer Beroperasi Tahun Ini



By | MPI Asahan                        3 Day ago In Berita

Mpi Asahan - Warga Sumatera Utara ( SUMUT ) sebentar lagi bakal punya jalan tol baru sebagai bagian dari proyek percepatan pembangunan infrastruktur.  Proyek Jalan Tol di Provinsi Sumatera Utara ini kembali dibangun dengan panjang 35 kilometer (KM).

Jalan tol ini menjadi bagian dari mega proyek Jalan Tol Trans Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang akan menghubungkan Provinsi Aceh hingga Bengkulu. 

Setidaknya akan ada 2 jalan tol yang membentang di Provinsi Sumut yang akan segera beroperasi ditahun 2024 ini.  Dua Jalan Tol ini sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 7 Februari 2024 kemarin. 

Adapun dua ruas jalan tol terbaru di Provinsi Sumatera Urata ini adalah ruas Jalan Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat seksi Tebing Tinggi - Indrapura dan ruas Jalan Tol Indrapura - Kisaran seksi Indrapura-Limapuluh.

Jalan Tol Tebing Tinggi Indrapura dibangun dengan memiliki panjang lintasan mencapai 20,4 kilometer.

Ruas jalan tol ini sudah rampung dan beroperasi sejak tahun lalu.

Sedangkan Jalan Tol Indrapura Limapuluh dibangun dengan panjang lintasan mencapai 15,6 kilometer baru tuntas pembangunannya dan beroperasi ditahun 2024 ini.  Jalan Tol tebing Tinggi Indrapura merupakan salah satu seksi dari 6 (enam) seksi yang ada pada ruas Jalan Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat atau sering juga disebut Jalan Tol Kutepat. Sementara Jalan Tol Indrapura Limapuluh sendiri merupakan seksi pertama dari dua  jalan tol yang ada pada ruas Jalan Tol Indrapura Kisaran.

Dengan telah dioperasionalkan dua ruas jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas transportasi menuju kawasan wisata Danau Toba dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

Jalan Tol Tebing Tinggi Indrapura memiliki panjang 20,4 kilometer dengan anggaran pembangunan Rp3,06 triliun. .

Sedangkan Seksi Indrapura-Limapuluh sepanjang 15,6 kilometer dibangun dengan anggaran Rp1,67 triliun. Jalan tol ini juga akan melewati destinasi wisata super prioritas yang ada di Sumut yaitu Danau Toba. 

Sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume kunjungan wisatawan menuju Danau Toba dengan akses dan perjalanan yang lebih singkat. 

Dengan jalan tol ini akan terjadi peningkatan daya saing daerah, mendorong tumbuhnya usaha baru dan menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya.

Daftar Ruas Tol Trans Sumatera yang Sudah Beroperasi:

Tebing Tinggi- Indrapura

Indrapura-Limapuluh

Medan - Binjai

Pekanbaru -Dumai

Palembang - Indralaya

Tb Penanjung - Bengkulu

TB Besar - Kayu Agung

Bakauheni - TB Besar

Jalan tol ini akan menghubungkan Lampung dan Aceh melalui 24 ruas jalan berbeda yang panjang keseluruhannya mencapai 2.840 km. Dan tahap I akan beroperasi penuh pada 2024.(**)

Editor      | Julia Aulia

Reporter  | Bethanica


Share:

Selasa, 06 Februari 2024

Muhammadiyah Bangun Kerjasama dengan Mohamed Bin Zayed University for Humanities

Muhammadiyah Bangun Kerjasama dengan Mohamed Bin Zayed University for Humanities

by  : MPI Asahan    -    2 day ago in Berita

Poto Utama


MPI Asahan, ABU DHABI – Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama beberapa rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) bersilaturahmi dengan Khalifa Mubarak Al Dhaheri Rektor Mohamed Bin Zayed University for Humanities (MBZUH) pada Senin (5/2) di Abu Dhabi.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq Mughni menyampaikan, pertemuan tersebut selain sebagai silaturahmi juga jembatan pembuka Kerjasama antara PTMA dengan MBZUH dari berbagai bidang.

Syafiq menyampaikan bahwa pihak MBZUH memandang Muhammadiyah sebagai organisasi yang tepat untuk diajak bekerjasama.

“Beberapa hal telah disinggung dalam pertemuan tadi, diantaranya berkaitan dengan pertukaran dosen, mahasiwa, riset dan kemudian beberapa proyek kerjasama yang bisa dielaborasikan dengan PTMA,”tutur Syafiq.

Rektor MBZUH juga memandang perlu berkunjung ke Muhammadiyah dalam waktu dekat, dan akan ada pembahasan kerjasama yang lebih detail dengan PTMA.

Dalam kesempatan tersebut rector MBZUH juga menyampaikan selamat atas penganugerahan Zayed Award yang diberikan kepada Muhammadiyah. Ia menilai bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi yang sangat tepat untuk menerima penghargaan tersebut.

Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Ketua PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Bambang Setiadji, jajaran rector PTMA, serta turut mendampingi Rektor MBZUH, Wakil Rektor  Karima Matar Almazroui.

Editor : ( Persyarikatan Muhammadiyah )

Share:

Raih Penghargaan Internasional, Muhammadiyah Tetap Amalkan Ilmu Padi

 

Poto Utama


Raih Penghargaan Internasional, Muhammadiyah Tetap Amalkan Ilmu Padi


by : MPI Asahan  -  8 hours ago in berita

MPI Asahan, YOGYAKARTA— Muhammadiyah meraih Penghargaan Internasional Zayed 2024, menandakan capaian luar biasa dalam memajukan kemanusiaan dan persaudaraan global. Penghargaan prestisius ini, yang diadakan setiap tahun oleh Zayed Award for Human Fraternity, menjadi bukti nyata dedikasi Muhammadiyah terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Azaki Khoiruddin, Sekretaris Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyampaikan kebanggaan atas raihan prestasi internasional ini. Dia menekankan bahwa penghargaan ini menandakan pengakuan terhadap kontribusi luar biasa Muhammadiyah di panggung masyarakat global.

“Zayed Award menjadi bukti bahwa Muhammadiyah semakin diakui di panggung dan forum masyarakat global. Segenap warga Muhammadiyah sepatutnya bangga, sekaligus tetap rendah hati dan terus bekerja keras menjadi gerakan Islam pencerahan untuk kemanusiaan global,” ucap Azaki dalam wawancara dengan tim redaksi Muhammadiyah.or.id pada Selasa (6/2).

Dalam konteks ini, Azaki menegaskan bahwa prestasi ini tidak akan melunturkan semangat Muhammadiyah untuk tetap mengamalkan “Ilmu Padi”. Konsep “Ilmu Padi” mengandung makna untuk tetap merendah, walaupun telah mencapai prestasi tinggi, sejalan dengan nilai-nilai tawadhu (rendah hati) dalam ajaran Islam.

Azaki mengungkapkan bahwa sejak awal, kemanusiaan dan pelayanan sosial telah menjadi karakter dasar gerakan Muhammadiyah. Dengan mengadopsi doktrin al-Maun, Muhammadiyah menjelma menjadi gerakan sosialisme Islam yang menjunjung tinggi konsep faith in action dan membawa “kemajuan” di seluruh penjuru bumi.

Azaki menyoroti peran besar Muhammadiyah dalam forum-forum internasional sebelumnya, yang digawangi tokoh-tokoh seperti Buya Syafii Ma’arif dan Pak Din Syamsuddin dalam dialog, seminar, dan aksi kemanusiaan di panggung global. Namun, di era kepemimpinan Pak Haedar Nashir, gerakan ini mengalami fase baru sebagai bagian dari “internasionalisasi institusi Muhammadiyah.”

Muhammadiyah memperluas dampaknya dengan mendirikan pusat keunggulan berupa amal usaha (AUM) di bidang pendidikan dan dakwah. Selain itu, Muhammadiyah secara rutin membangun diplomasi perdamaian dan diplomasi kemanusiaan di skala global. Saat ini, Persyarikatan Muhammadiyah sedang fokus membangun pusat-pusat keunggulan (center of excellences) di berbagai negara mancanegara.

Muhammadiyah telah merambah lima benua, yaitu Amerika, Eropa, Asia, Afrika, dan Australia, dengan memiliki cabang istimewa di 27 negara. Azaki berharap bahwa penghargaan Zayed Award akan menjadi pendorong lebih lanjut bagi Muhammadiyah untuk intensif dalam upaya kemanusiaan. Filosofi “sedikit bicara, banyak bekerja” terus menjadi budaya Muhammadiyah dalam menebarkan kemajuan di berbagai lapisan masyarakat di seluruh dunia.

Editor : Ilham (SR)



Share:

Keikhlasan Menjadi Muhammadiyah Tetap Bermanfaat dan Hadir untuk Umat


 by : MPI Asahan  -  9 hours ago in Berita


MPI Asahan, CEPU – Seiring dengan bertambahnya usia sebuah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), harus dibarengi dengan kenaikan tingkat atau level yang tentu harus semakin maju dan unggul.

Harapan tersebut disampaikan oleh Bendahara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Marpuji Ali pada Selasa (6/2) di acara Milad ke-38 RS PKU Muhammadiyah Cepu, di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Dalam menaikkan tingkat atau level sebuah AUM di daerah dan dimanapun berada, Marpuji menyebut hal itu bisa dilakukan dengan cara membangun komitmen bersama dan saling berkolaborasi dengan warga Muhammadiyah.

Selain itu, Marpuji juga mengingatkan tentang pesan KH. Ahmad Dahlan dalam mengembangkan Persyarikatan Muhammadiyah yaitu menjaga niat ikhlas yang murni. Berkegiatan di AUM menurutnya harus bertumpu pada harapan untuk mendapat rida Allah SWT.

“Keridaan Allah lah orientasi kita, kalau sudah bisa mendapatkan rida Allah karena keikhlasan kita ini, maka kita akan dipanggil oleh Allah masuk ke dalam jannah,” ungkap Marpuji.

Keikhlasan, katanya, menjadi kunci yang membawa Muhammadiyah bisa tetap bermanfaat dan hadir menjadi solusi umat dari 1912 sampai dengan 2024 ini. Jika keikhlasan sudah terpatri, meskipun dijelek-jelekan tidak akan mengubah arah perjuangannya di Muhammadiyah.

Termasuk jika pandangannya yang dia anggap baik, namun tidak digunakan di Muhammadiyah tidak boleh kemudian menjadikan warga Muhammadiyah itu mutung dan tidak bersemangat lagi dalam menjalankan amanah di Muhammadiyah.

“Kalau kita semuanya mewarisi semangat Kiai Haji Ahmad Dahlan, rumah sakit ini akan  maju terus, dan bermanfaat bagi umat di sekitarnya, dan bermanfaat bagi martabat dan nama besar Muhammadiyah,” imbuhnya.

Selain keikhlasan, sifat lain yang harus melekat pada setiap diri warga Muhammadiyah adalah baik sangka, tidak iri, dan dengki, serta menyelesaikan masalah dengan musyawarah dengan baik.

Ketika menjalankan roda organisasi, dan mendapat masalah tidak boleh menerima apa adanya, melainkan harus sabar. Sabar menurut Marpuji Ali bukan suatu sikap penerimaan tanpa ada usaha untuk melakukan perbaikan atau mencari jalan keluar.

“Harus ada ketahanan uji dalam menghadapi masalah yang dihadapinya. Sehingga karena kesabaran ini, dan ketahanan uji itu maka dia memiliki ketangguhan,” katanya.

Kegagalan harus dievaluasi, bukan untuk diratapi. Evaluasi atas kegagalan tersebut menjadi bekal untuk melihat tantangan dan proyeksi masa depan dalam memajukan AUM di manapun berada.

Editor : Annardianto

Share:

Pengajian Guru dan Pegawai Muhammadiyah Asahan, Tanamkan Ideologi Muhammadiyah

 



Poto Utama

Pengajian Guru dan Pegawai Muhammadiyah Asahan, Tanamkan Ideologi Muhammadiyah

By : MPI Asahan                     2 Februari 2024

Asahan  - Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN dan PNF PDM Asahan)  mengadakan Pengajian perdana Guru dan Pegawai Muhammadiyah Daerah Asahan,  dengan bertemakan : “ Meneguhkan kepribadian Muhammadiyah dalam menghadapi demokrasi di Indonesia “.  Kegiatan  pengajian Guru dan pegawai  Muhammadiyah  Daerah Asahan berlangsung di jalan Madong Lubis bertempat di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Asahan ( STIHMA ),  Ahad, 4/2/2024.

Turut hadir dalam acara pengajian ini Ketua PDM Asahan ( M. Akhiar, MA ) sekaligus pengisi pengajian guru dan pegawai Muhammadiyah Daerah Asahan serta Korbid Majelis Dikdasmen dan PNF ( Mukhtar, S,Pd ) Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF ( Prianda Febri, M.Pd ) Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5 Kisaran ( Hazlansyah Ramelam, M.Si ) SMK Muhammadiyah 10 Kisaran ( Drs. Izhar, MA ) dan Hampir, Seluruh guru dan pegawai Staf Tata Usaha baik SMP, SMA, SMK tampak hadir dalam mengikuti pengajian yang dilaksanakan pada hari ahad pukul 09.30 WIB s/d selesai. Diperkirakan hadir dalam pengajian ini lebih dari 210 orang  Guru dan Pegawai di amal usaha Muhammadiyah Asahan.

Selanjutnya, Kegiatan pengajian pada siang hari ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh M. Tohir, S.Pd,. M.Si diteruskan dengan kata sambutan dari Ketua Pimpinan Majelis Dikdasmen dan PNF ( Prianda Febri, M.Pd ) Ketua Pimpinan Dikdasmen dan PNF Muhammadiyah Asahan mengucapkan terimakasih kepada khususnya PDM Asahan yang terus melakukan pembinaan dan pengarahan dalam program program kerja Majelis Dikdasmen dan PNF Muhammadiyah Asahan dan bapak ibu guru serta pegawai Muhammadiyah Daerah Asahan yang hadir dalam pengajian perdana “ Guru dan Pegawai Muhammadiyah Asahan “. dan sekaligus ucapan terimakasih kepada Sekolah tinggi Ilmu Hukum ( STIHMA ) yang telah memfasilitasi tempat terlaksananya pengajian ini. Imbuhnya


Dalam sambutannya, Beliau juga berpesan kepada guru-guru dalam pengajian ini tujuan Saling mempererat silaturahmi dan Membina karakter pribadi dan pendidik, Guru Guru dan Pegawai Muhammadiyah Asahan serta menyampaikan banyak informasi yang akan disampaikan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF terutama jaminan kerja penyetaraan gaji pegawai tetap dan masa kerja guru guru dan pegawai. Dengan demikian, Harapannya semua guru guru agar terus mendalami pemahaman di bidang masing-masing dan teruslah berbuat untuk persyarikatan Muhammadiyah.secara bergantian oleh guru dan Pegawai di amal Usaha  Muhammadiyah Asahan.

Selanjutnya, Sambutan Ketua PD. Muhammadiyah Asahan M. Akhiar. MA Sekaligus Pengisi pengajian Guru Guru dan Pegawai Muhammadiyah Daerah Asahan dalam Tausiahnya mengatakan pengajian dikdasmen dan PNF ini adalah bagian yang sangat terpenting bagi kita semua khususnya menambah wawasan dalam keislaman kita dan ideologi baik di Amal Usaha Muhammadiyah selain itu, juga memperkokoh talislaturahmi, menjaga keharmonisan, saling mengenal satu sama lain. Oleh sebab itu, dengan adanya pengajian guru dan pegawai Muhammadiyah daerah Asahan akan tercipta tali silaturahmi, pungkasnya.

Selain itu, ketua PD. Muhammadiyah juga sangat mengapresiasi kegiatan Majelis Dikdasmen dan PNF dalam pengajian Guru dan Pegawai Muhammadiyah Asahan. Tentunya, saling mempererat silaturahmi dengan PDM dan dimana PDM dapat mengenal guru guru dan pegawai secara langsung bertatapan muka sebab katanya, sulit berjumpa dengan guru guru secara langsung. Setelah itu, ketua PDM Asahan menyampaikan materi pengajian yang sangat kontekstual dan aktual karena materi ini sangat menyangkut dengan pemilu yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 februari 2024 yang tinggal beberapa hari lagi. Disamping itu. Ketua PDM mengatakan dalam pemilu 2024 ini pilihlah calon pemimpin dengan hati nurani, jangan memilih pemimpin asal asalan Gunakan pikiran Jangan asal pilih, dan jangan hanya ikut-ikutan, Lihat integritas, kapasitas, dan kapabilitas Pilihlah calon pemimpin yang memiliki integritas, kapasitas, dan kapabilitas yang mumpuni.Lihat visi, misi, dan program Pastikan visi, misi, dan program dari calon pemimpin tersebut bagus. Sebab beliau menyampaikan perbandingan penduduk di Sumatera Utara ini antara muslim dan Non Muslim sekitar 72 persen muslim di sumatera utara.

Muhammadiyah telah memutuskan tahun 1962 yang mana salah satu menjadi pilar dalam Anggaran dasar Muhammadiyah yaitu Ideologi Muhammadiyah yang disebut dengan kepribadian Muhammadiyah  pertama mukadimah Anggaran dasar muhammadiyah dan yang kedua cita cita hidup muhammadiyah ketiga khittah muhammadiyah dan keempat kepribadian muhammadiyah dan yang kelima pedoman islami muhammadiyah “ Materi Pengajian berisikan tentang kepribadian muhammadiyah “ yang mana muncul pertanyaan apa itu kepribadian muhammadiyah. Pungkasnya


Selain itu, Arahan dan bimbingan yang disampaikan oleh Korbid Dikdasmen Mukhtar S.Pd pesannya dalam pengajian perdana ini  dapat dijadikan evaluasi dan dikatakannya, lagi bahwa kerja Majelis Dikdasmen dan PNF ini melingkup sampai ke Cabang dan amal usaha pendidikan sebagai koordinator bidang pendidikan oleh sebab itu maka kita harus pertahankan posisi kita sebagai orang orang mulia disisi Allah SWT apa lagi kita sebagai seorang pendidik tetap selalu menjaga komitmen dan etika kita sebagai pendidik maka dari itu, mari kita jadikan ini sebagai pengabdian kita bagi perserikatan, Agama dan Negara. ucapnya

Sebagai guru tentunya tugas yang sangat berat dan harus menjaga komitmen kita sebagai pendidik,  karena meliputi bidang profesi, kemanusiaan, dan kemasyarakatan. Guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter siswa. Katanya

Di Akhir penutupan Arahan dan bimbingan Korbid Dikdasmen dan PNF Mukhtar S.Pd harapannya kepada guru-guru dan pegawai Muhammadiyah Asahan yang hadir, dengan adanya pengajian ini dapat mempererat tali silaturahmi sesama guru dan pegawai dan dapat membina karakter pribadi dan pendidik. Korbid Dikdasmen dan PNF juga berpesan agar pengajian ini terus berjalan sekaligus memperkuat silaturahim sesama Guru dan Majelis serta Pegawai lainnya. MPI Asahan (***)

 

 


Share:
SELAMAT DATANG DI BLOG MPI MUHAMMADIYAH ASAHAN >>>>> VISI : SEBAGAI GERAKAN ISLAM YANG BERPEDOMAN PADA ALQURAN DAN AS-SUNNAH. DENGAN WATAK TAJDID YANG DIMILIKINYA SENANTIASA ISTIQAMAH DAN AKTIF DALAM MELAKSANAKAN DAKWAH ISLAM AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR DI SEGALA BIDANG. <<<<< >>>>> MISI: MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH IALAH MENEGAKKAN DAN MENJUNJUNG TINGGI AGAMA ISLAM SEHINGGA TERWUJUD MASYARAKAT ISLAM YANG SEBENAR-BENARNYA. <<<<< * dsign by ADE KURNIAWAN *

Postingan Populer

Label