Drs. MOHD. AKHIAR, MA.

KETUA PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN ASAHAN

ADE KURNIAWAN

KETUA MPI PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH ASAHAN

HAZLANSYAH RAMELAN, M.Si.

SEKRETARIS MPI PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH ASAHAN

TABLIGH AKBAR

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan bekerja dengan Tim Imtaq Kabupaten Asahan melaksanakan Tablihg Akbar di Gedung Serba Guna Kisaran pada Ahad, 15 Oktober 2023

SILATURAHMI

Bangun Silaturahim dan Kerukunan, Kapolres Asahan Sambangi PD Muhammadiyah

Selasa, 06 Februari 2024

Muhammadiyah Bangun Kerjasama dengan Mohamed Bin Zayed University for Humanities

Muhammadiyah Bangun Kerjasama dengan Mohamed Bin Zayed University for Humanities

by  : MPI Asahan    -    2 day ago in Berita

Poto Utama


MPI Asahan, ABU DHABI – Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama beberapa rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) bersilaturahmi dengan Khalifa Mubarak Al Dhaheri Rektor Mohamed Bin Zayed University for Humanities (MBZUH) pada Senin (5/2) di Abu Dhabi.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq Mughni menyampaikan, pertemuan tersebut selain sebagai silaturahmi juga jembatan pembuka Kerjasama antara PTMA dengan MBZUH dari berbagai bidang.

Syafiq menyampaikan bahwa pihak MBZUH memandang Muhammadiyah sebagai organisasi yang tepat untuk diajak bekerjasama.

“Beberapa hal telah disinggung dalam pertemuan tadi, diantaranya berkaitan dengan pertukaran dosen, mahasiwa, riset dan kemudian beberapa proyek kerjasama yang bisa dielaborasikan dengan PTMA,”tutur Syafiq.

Rektor MBZUH juga memandang perlu berkunjung ke Muhammadiyah dalam waktu dekat, dan akan ada pembahasan kerjasama yang lebih detail dengan PTMA.

Dalam kesempatan tersebut rector MBZUH juga menyampaikan selamat atas penganugerahan Zayed Award yang diberikan kepada Muhammadiyah. Ia menilai bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi yang sangat tepat untuk menerima penghargaan tersebut.

Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Ketua PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Bambang Setiadji, jajaran rector PTMA, serta turut mendampingi Rektor MBZUH, Wakil Rektor  Karima Matar Almazroui.

Editor : ( Persyarikatan Muhammadiyah )

Share:

Raih Penghargaan Internasional, Muhammadiyah Tetap Amalkan Ilmu Padi

 

Poto Utama


Raih Penghargaan Internasional, Muhammadiyah Tetap Amalkan Ilmu Padi


by : MPI Asahan  -  8 hours ago in berita

MPI Asahan, YOGYAKARTA— Muhammadiyah meraih Penghargaan Internasional Zayed 2024, menandakan capaian luar biasa dalam memajukan kemanusiaan dan persaudaraan global. Penghargaan prestisius ini, yang diadakan setiap tahun oleh Zayed Award for Human Fraternity, menjadi bukti nyata dedikasi Muhammadiyah terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Azaki Khoiruddin, Sekretaris Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyampaikan kebanggaan atas raihan prestasi internasional ini. Dia menekankan bahwa penghargaan ini menandakan pengakuan terhadap kontribusi luar biasa Muhammadiyah di panggung masyarakat global.

“Zayed Award menjadi bukti bahwa Muhammadiyah semakin diakui di panggung dan forum masyarakat global. Segenap warga Muhammadiyah sepatutnya bangga, sekaligus tetap rendah hati dan terus bekerja keras menjadi gerakan Islam pencerahan untuk kemanusiaan global,” ucap Azaki dalam wawancara dengan tim redaksi Muhammadiyah.or.id pada Selasa (6/2).

Dalam konteks ini, Azaki menegaskan bahwa prestasi ini tidak akan melunturkan semangat Muhammadiyah untuk tetap mengamalkan “Ilmu Padi”. Konsep “Ilmu Padi” mengandung makna untuk tetap merendah, walaupun telah mencapai prestasi tinggi, sejalan dengan nilai-nilai tawadhu (rendah hati) dalam ajaran Islam.

Azaki mengungkapkan bahwa sejak awal, kemanusiaan dan pelayanan sosial telah menjadi karakter dasar gerakan Muhammadiyah. Dengan mengadopsi doktrin al-Maun, Muhammadiyah menjelma menjadi gerakan sosialisme Islam yang menjunjung tinggi konsep faith in action dan membawa “kemajuan” di seluruh penjuru bumi.

Azaki menyoroti peran besar Muhammadiyah dalam forum-forum internasional sebelumnya, yang digawangi tokoh-tokoh seperti Buya Syafii Ma’arif dan Pak Din Syamsuddin dalam dialog, seminar, dan aksi kemanusiaan di panggung global. Namun, di era kepemimpinan Pak Haedar Nashir, gerakan ini mengalami fase baru sebagai bagian dari “internasionalisasi institusi Muhammadiyah.”

Muhammadiyah memperluas dampaknya dengan mendirikan pusat keunggulan berupa amal usaha (AUM) di bidang pendidikan dan dakwah. Selain itu, Muhammadiyah secara rutin membangun diplomasi perdamaian dan diplomasi kemanusiaan di skala global. Saat ini, Persyarikatan Muhammadiyah sedang fokus membangun pusat-pusat keunggulan (center of excellences) di berbagai negara mancanegara.

Muhammadiyah telah merambah lima benua, yaitu Amerika, Eropa, Asia, Afrika, dan Australia, dengan memiliki cabang istimewa di 27 negara. Azaki berharap bahwa penghargaan Zayed Award akan menjadi pendorong lebih lanjut bagi Muhammadiyah untuk intensif dalam upaya kemanusiaan. Filosofi “sedikit bicara, banyak bekerja” terus menjadi budaya Muhammadiyah dalam menebarkan kemajuan di berbagai lapisan masyarakat di seluruh dunia.

Editor : Ilham (SR)



Share:

Keikhlasan Menjadi Muhammadiyah Tetap Bermanfaat dan Hadir untuk Umat


 by : MPI Asahan  -  9 hours ago in Berita


MPI Asahan, CEPU – Seiring dengan bertambahnya usia sebuah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), harus dibarengi dengan kenaikan tingkat atau level yang tentu harus semakin maju dan unggul.

Harapan tersebut disampaikan oleh Bendahara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Marpuji Ali pada Selasa (6/2) di acara Milad ke-38 RS PKU Muhammadiyah Cepu, di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Dalam menaikkan tingkat atau level sebuah AUM di daerah dan dimanapun berada, Marpuji menyebut hal itu bisa dilakukan dengan cara membangun komitmen bersama dan saling berkolaborasi dengan warga Muhammadiyah.

Selain itu, Marpuji juga mengingatkan tentang pesan KH. Ahmad Dahlan dalam mengembangkan Persyarikatan Muhammadiyah yaitu menjaga niat ikhlas yang murni. Berkegiatan di AUM menurutnya harus bertumpu pada harapan untuk mendapat rida Allah SWT.

“Keridaan Allah lah orientasi kita, kalau sudah bisa mendapatkan rida Allah karena keikhlasan kita ini, maka kita akan dipanggil oleh Allah masuk ke dalam jannah,” ungkap Marpuji.

Keikhlasan, katanya, menjadi kunci yang membawa Muhammadiyah bisa tetap bermanfaat dan hadir menjadi solusi umat dari 1912 sampai dengan 2024 ini. Jika keikhlasan sudah terpatri, meskipun dijelek-jelekan tidak akan mengubah arah perjuangannya di Muhammadiyah.

Termasuk jika pandangannya yang dia anggap baik, namun tidak digunakan di Muhammadiyah tidak boleh kemudian menjadikan warga Muhammadiyah itu mutung dan tidak bersemangat lagi dalam menjalankan amanah di Muhammadiyah.

“Kalau kita semuanya mewarisi semangat Kiai Haji Ahmad Dahlan, rumah sakit ini akan  maju terus, dan bermanfaat bagi umat di sekitarnya, dan bermanfaat bagi martabat dan nama besar Muhammadiyah,” imbuhnya.

Selain keikhlasan, sifat lain yang harus melekat pada setiap diri warga Muhammadiyah adalah baik sangka, tidak iri, dan dengki, serta menyelesaikan masalah dengan musyawarah dengan baik.

Ketika menjalankan roda organisasi, dan mendapat masalah tidak boleh menerima apa adanya, melainkan harus sabar. Sabar menurut Marpuji Ali bukan suatu sikap penerimaan tanpa ada usaha untuk melakukan perbaikan atau mencari jalan keluar.

“Harus ada ketahanan uji dalam menghadapi masalah yang dihadapinya. Sehingga karena kesabaran ini, dan ketahanan uji itu maka dia memiliki ketangguhan,” katanya.

Kegagalan harus dievaluasi, bukan untuk diratapi. Evaluasi atas kegagalan tersebut menjadi bekal untuk melihat tantangan dan proyeksi masa depan dalam memajukan AUM di manapun berada.

Editor : Annardianto

Share:

Pengajian Guru dan Pegawai Muhammadiyah Asahan, Tanamkan Ideologi Muhammadiyah

 



Poto Utama

Pengajian Guru dan Pegawai Muhammadiyah Asahan, Tanamkan Ideologi Muhammadiyah

By : MPI Asahan                     2 Februari 2024

Asahan  - Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN dan PNF PDM Asahan)  mengadakan Pengajian perdana Guru dan Pegawai Muhammadiyah Daerah Asahan,  dengan bertemakan : “ Meneguhkan kepribadian Muhammadiyah dalam menghadapi demokrasi di Indonesia “.  Kegiatan  pengajian Guru dan pegawai  Muhammadiyah  Daerah Asahan berlangsung di jalan Madong Lubis bertempat di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Asahan ( STIHMA ),  Ahad, 4/2/2024.

Turut hadir dalam acara pengajian ini Ketua PDM Asahan ( M. Akhiar, MA ) sekaligus pengisi pengajian guru dan pegawai Muhammadiyah Daerah Asahan serta Korbid Majelis Dikdasmen dan PNF ( Mukhtar, S,Pd ) Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF ( Prianda Febri, M.Pd ) Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5 Kisaran ( Hazlansyah Ramelam, M.Si ) SMK Muhammadiyah 10 Kisaran ( Drs. Izhar, MA ) dan Hampir, Seluruh guru dan pegawai Staf Tata Usaha baik SMP, SMA, SMK tampak hadir dalam mengikuti pengajian yang dilaksanakan pada hari ahad pukul 09.30 WIB s/d selesai. Diperkirakan hadir dalam pengajian ini lebih dari 210 orang  Guru dan Pegawai di amal usaha Muhammadiyah Asahan.

Selanjutnya, Kegiatan pengajian pada siang hari ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh M. Tohir, S.Pd,. M.Si diteruskan dengan kata sambutan dari Ketua Pimpinan Majelis Dikdasmen dan PNF ( Prianda Febri, M.Pd ) Ketua Pimpinan Dikdasmen dan PNF Muhammadiyah Asahan mengucapkan terimakasih kepada khususnya PDM Asahan yang terus melakukan pembinaan dan pengarahan dalam program program kerja Majelis Dikdasmen dan PNF Muhammadiyah Asahan dan bapak ibu guru serta pegawai Muhammadiyah Daerah Asahan yang hadir dalam pengajian perdana “ Guru dan Pegawai Muhammadiyah Asahan “. dan sekaligus ucapan terimakasih kepada Sekolah tinggi Ilmu Hukum ( STIHMA ) yang telah memfasilitasi tempat terlaksananya pengajian ini. Imbuhnya


Dalam sambutannya, Beliau juga berpesan kepada guru-guru dalam pengajian ini tujuan Saling mempererat silaturahmi dan Membina karakter pribadi dan pendidik, Guru Guru dan Pegawai Muhammadiyah Asahan serta menyampaikan banyak informasi yang akan disampaikan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF terutama jaminan kerja penyetaraan gaji pegawai tetap dan masa kerja guru guru dan pegawai. Dengan demikian, Harapannya semua guru guru agar terus mendalami pemahaman di bidang masing-masing dan teruslah berbuat untuk persyarikatan Muhammadiyah.secara bergantian oleh guru dan Pegawai di amal Usaha  Muhammadiyah Asahan.

Selanjutnya, Sambutan Ketua PD. Muhammadiyah Asahan M. Akhiar. MA Sekaligus Pengisi pengajian Guru Guru dan Pegawai Muhammadiyah Daerah Asahan dalam Tausiahnya mengatakan pengajian dikdasmen dan PNF ini adalah bagian yang sangat terpenting bagi kita semua khususnya menambah wawasan dalam keislaman kita dan ideologi baik di Amal Usaha Muhammadiyah selain itu, juga memperkokoh talislaturahmi, menjaga keharmonisan, saling mengenal satu sama lain. Oleh sebab itu, dengan adanya pengajian guru dan pegawai Muhammadiyah daerah Asahan akan tercipta tali silaturahmi, pungkasnya.

Selain itu, ketua PD. Muhammadiyah juga sangat mengapresiasi kegiatan Majelis Dikdasmen dan PNF dalam pengajian Guru dan Pegawai Muhammadiyah Asahan. Tentunya, saling mempererat silaturahmi dengan PDM dan dimana PDM dapat mengenal guru guru dan pegawai secara langsung bertatapan muka sebab katanya, sulit berjumpa dengan guru guru secara langsung. Setelah itu, ketua PDM Asahan menyampaikan materi pengajian yang sangat kontekstual dan aktual karena materi ini sangat menyangkut dengan pemilu yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 februari 2024 yang tinggal beberapa hari lagi. Disamping itu. Ketua PDM mengatakan dalam pemilu 2024 ini pilihlah calon pemimpin dengan hati nurani, jangan memilih pemimpin asal asalan Gunakan pikiran Jangan asal pilih, dan jangan hanya ikut-ikutan, Lihat integritas, kapasitas, dan kapabilitas Pilihlah calon pemimpin yang memiliki integritas, kapasitas, dan kapabilitas yang mumpuni.Lihat visi, misi, dan program Pastikan visi, misi, dan program dari calon pemimpin tersebut bagus. Sebab beliau menyampaikan perbandingan penduduk di Sumatera Utara ini antara muslim dan Non Muslim sekitar 72 persen muslim di sumatera utara.

Muhammadiyah telah memutuskan tahun 1962 yang mana salah satu menjadi pilar dalam Anggaran dasar Muhammadiyah yaitu Ideologi Muhammadiyah yang disebut dengan kepribadian Muhammadiyah  pertama mukadimah Anggaran dasar muhammadiyah dan yang kedua cita cita hidup muhammadiyah ketiga khittah muhammadiyah dan keempat kepribadian muhammadiyah dan yang kelima pedoman islami muhammadiyah “ Materi Pengajian berisikan tentang kepribadian muhammadiyah “ yang mana muncul pertanyaan apa itu kepribadian muhammadiyah. Pungkasnya


Selain itu, Arahan dan bimbingan yang disampaikan oleh Korbid Dikdasmen Mukhtar S.Pd pesannya dalam pengajian perdana ini  dapat dijadikan evaluasi dan dikatakannya, lagi bahwa kerja Majelis Dikdasmen dan PNF ini melingkup sampai ke Cabang dan amal usaha pendidikan sebagai koordinator bidang pendidikan oleh sebab itu maka kita harus pertahankan posisi kita sebagai orang orang mulia disisi Allah SWT apa lagi kita sebagai seorang pendidik tetap selalu menjaga komitmen dan etika kita sebagai pendidik maka dari itu, mari kita jadikan ini sebagai pengabdian kita bagi perserikatan, Agama dan Negara. ucapnya

Sebagai guru tentunya tugas yang sangat berat dan harus menjaga komitmen kita sebagai pendidik,  karena meliputi bidang profesi, kemanusiaan, dan kemasyarakatan. Guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter siswa. Katanya

Di Akhir penutupan Arahan dan bimbingan Korbid Dikdasmen dan PNF Mukhtar S.Pd harapannya kepada guru-guru dan pegawai Muhammadiyah Asahan yang hadir, dengan adanya pengajian ini dapat mempererat tali silaturahmi sesama guru dan pegawai dan dapat membina karakter pribadi dan pendidik. Korbid Dikdasmen dan PNF juga berpesan agar pengajian ini terus berjalan sekaligus memperkuat silaturahim sesama Guru dan Majelis serta Pegawai lainnya. MPI Asahan (***)

 

 


Share:

Kamis, 01 Februari 2024

Habiskan Anggaran Rp 173 Miliar! Sumatera Utara Punya Jembatan yang Menghubungkan 2 Pulau, Belum Lama Diresmikan, Ada yang Tau?

by MPI Asahan                3 day ago








Habiskan Anggaran Rp 173 Miliar! Sumatera Utara Punya Jembatan yang Menghubungkan 2 Pulau, Belum Lama Diresmikan, Ada yang Tau?

MPI Asahan                3 day ago

Habiskan Anggaran Rp 173 Miliar! Sumatera Utara Punya Jembatan yang Menghubungkan 2 Pulau, Belum Lama Diresmikan, Ada yang Tau?



MPI Muhammadiyah Asahan - Sumatera Utara memiliki banyak jembatan yang membentang di setiap wilayahnya.

Namun, dari sekian banyak jembatan yang ada di Sumatera Utara, hanya jembatan ini yang menghubungkan dua pulau.

Walaupun tidak terlalu panjang, namun jembatan di Sumatera Utara ini dapat menghubungkan dua pulau.

Dalam pembangunannya, jembatan yang menghubungkan dua pulau di Sumatera Utara ini menghabiskan biaya sebesar 173 miliar rupiah.

Mulanya, jembatan di Sumatera Utara ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda sekitar tahun 1907 untuk memisahkan Pulau Samosir dengan Pulau Sumatera.

Kanal ini selesai dibangun dan diresmikan oleh Ratu Wilhelmina pada tahun 1913 bahkan dijuluki Terusan Wilhelmina.

Jembatan ini biasa dikenal dengan nama jembatan Aek Tano Ponggol.

Lokasi jembatan Aek Tano Ponggol ini bukan berada di Medan melainkan di Kelurahan Siogung-Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.

Jembatan Aek Tano Ponggol memiliki panjang total 382 meter.

Dengan bentang utama 99 meter, dan lebar 8 meter. 

Dilansir dari pu.go.id, jembatan ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2023 lalu.

Jembatan Aek Tano Ponggol merupakan satu-satunya akses daratan yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Samosir.

Sebelum ada jembatan ini, masyarakat harus menyeberangi danau menggunakan perahu atau kapal feri

Selain itu, jembatan ini juga menjadi destinasi wisata terkenal di Sumatera Utara.

Banyak wisatawan yang datang ke sini untuk menikmati keindahan alam sekitar dan merasakan sensasi melintasi danau melalui jembatan gantung.

Jembatan Aek Tano Ponggol disebut juga dengan Jembatan Tano Ponggol.

Jembatan ini menjadi ikon Danau Toba dan menjadi penghubung Pulau Samosir dengan daratan Sumatera.

Demikian ulasan singkat mengenai jembatan yang menghubungkan 2 pulau senilai Rp173 miliar di Sumatera Utara yang diresmikan 2023 lalu. ***
Editor Ibrahim
Share:

Muhammadiyah Serahkan Alat Kejut Jantung dan Pemanas Musim Dingin kepada Rumah Sakit Palestina di Mesir


 By MPI Asahan                 3 Day ago

Muhammadiyah Serahkan Alat Kejut Jantung dan Pemanas Musim Dingin kepada Rumah Sakit Palestina di Mesir

MPI Muhammadiyah Asahan, KAIRO – Tim Advance EMT Muhammadiyah bersama LazisMu buka jalur hubungan kerja sama dengan Palestina dan serahkan bantuan peralatan medis kepada Rumah Sakit Palestina di Mesir. Momentum ini dapat terealisasikan setelah Muhammadiyah beberapa kali melancarkan komunikasinya dengan direktur rumah sakit Palestina dan Palestina Red Crescent Society (PRCS) sebelumnya.

Tarek Arafat, Sekretaris Jendral PRCS, dalam sambutannya sampaikan terima kasih dan rasa syukur karena Muhammadiyah selalu hadir di saat warga Palestina membutuhkan.

“Sebagai saudara sesama muslim kedatangan perwakilan Muhammadiyah secara langsung ke Rumah Sakit Palestina ini menunjukkan keseriusan dan komitmen kuat Muhammadiyah dalam mendukung perjuangan Palestina,” ujarnya pada Selasa (30/1).

Bantuan peralatan medis berupa dua buah Automatic External Defibrillator dan 1 buah Diathermy diserahkan langsung secara simbolik oleh Sekretaris LazisMu dan diterima oleh Direktur Rumah Sakit Palestina, dr. Mohammad Ramadhan. Kedua bantuan alat kesehatan tersebut merupakan jenis alat kejut jantung dan alat pemanas saat musim dingin. 

Pada kesempatan itu, tim juga melakukan penandatanganan dimulainya kerja sama antara Muhammadiyah yang diwakili oleh LazisMu dengan Rumah Sakit Palestina untuk kurun waktu satu tahun.

 “Dengan dimulainya kerjasama ini diharapkan Muhammadiyah akan semakin mudah dalam menyalurkan bantuan peralatan medis yang sangat dibutuhkan untuk merawat pasien yang merupakan warga terdampak krisis kemanusiaan di Gaza,” jelas Naibul Umam selaku Koordinator Tim Advance EMT Muhammadiyah.

Lebih lanjut, Naibul Umam juga menyinggung terkait jenis bantuan selain peralatan medis. Pihaknya menyebutkan bahwa Muhammadiyah akan terus menjalin komunikasi intensif dengan Rumah Sakit Palestina dan PCRS.

Salah satu hal penting yang akan terus dibahas adalah kemungkinan jenis bantuan lainnya yang dapat diberikan kepada pasien dan keluarga korban krisis kemanusiaan di Gaza

“Di atas kertas kami sudah menemukenali celah dan peluang ke arah itu baik melalui jalur formal maupun non formal. Kami tentu berjalan sesuai koridor yang ditetapkan oleh Pemerintah setempat dan tentu sesuai arahan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” tegas Umam.

Editor : (SM)

Share:

Lewat Pendidikan, Muhammadiyah Bantu Cerdaskan Bangsa Tanpa Terkecuali

 

by MPI Asahan                2 Februari 2024

Lewat Pendidikan, Muhammadiyah Bantu Cerdaskan Bangsa Tanpa Terkecuali


MPI Muhammadiyah Asahan, YOGYAKARTA – Mencerdaskan dan memajukan bangsa memang menjadi tugas negara, akan tetapi Muhammadiyah sebagai yang ikut mendirikan Indonesia memiliki kepentingan membantu negara untuk mencerdaskan dan memajukan bangsa.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Selasa (30/1) di acara Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) di SM Tower, Kota Yogyakarta.

Termasuk di institusi pendidikan Muhammadiyah, Haedar menyebutkan, kehadirannya menjadi ruh penyambung semangat berdirinya Muhammadiyah, khususnya untuk memberikan pendidikan bagi kelompok yang terpinggirkan atau termarjinalkan.

“Kami harapkan bisa bertumbuh bersama pemerintah untuk mencerdaskan bangsa Indonesia,” tutur Haedar Nashir.

MateriTerkait
Aktualisasi Darul Ahdi Wa Syahadah Melalui Dakwah Kemasyarakatan dan Politik Praktis
PTMA Diharapkan Mampu Proyeksikan Strategi Indonesia di Masa Depan
Munas Tarjih ke-23 Di Pekalongan Bahas Tiga Isu Strategis
 
Guru Besar Sosiologi ini menyoroti, PTMA hadir tidak hanya diperuntukkan bagi kelas masyarakat menengah dan ke atas. Namun semua kelas masyarakat bisa menjangkau pendidikan di PTMA, ini yang menurutnya menjadi perbedaan mendasar dengan perguruan tinggi non Muhammadiyah.

Sementara itu, Direktur Kelembagaan Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Lukman menyampaikan bahwa ada kesamaan misi antara Muhammadiyah dengan pemerintah dalam memajukan kehidupan bangsa Indonesia melalui pendidikan lebih-lebih di kawasan 3T.

Pemerintah berkomitmen menyediakan akses pendidikan yang sama kepada putra-putri terbaik bangsa untuk pendidikan tinggi. Di kawasan Indonesia Timur, imbuhnya, perlu diperbanyak lagi perguruan tinggi.

“Namun sebaiknya tidak perlu repot-repot mendirikan universitas, namun bisa dimulai dengan PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama) secara konsorsium antara PTM besar,” ungkapnya.

Dia mencontohkan, Persyarikatan Muhammadiyah yang memiliki perguruan tinggi besar-besar bisa melakukan konsorsium. Dari konsorsium itu kemudian membuka PSDKU di kawasan 3T, lalu kemudian jika dianggap sudah mapan bisa kemudian diubah menjadi universitas.

Kepada Muhammadiyah yang ingin mendirikan perguruan tinggi di daerah, Lukman menyarankan supaya menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah setempat. Sehingga pelaksanaannya tidak terlalu berat, dia mengandaikan Muhammadiyah hanya tinggal memindah sistemnya saja.

Pada kesempatan ini, Lukman menyampaikan nanti akreditasi perguruan tinggi akan berubah menjadi Internasional, Unggul, Terakreditasi, dan Tidak Terakreditasi. Sementara akreditasi Baik dan Baik Sekali akan dihapus pada 2025.

Editor : Ilham (SM)
Share:

Selasa, 30 Januari 2024

Perpindahan Hari dalam Islam bukan pada Waktu Maghrib, Melainkan Tengah Malam

 by MPI Muhammadiyah Asahan 


MPI Muhammadiyah Asahan, MAKASSAR— Seminar Nasional Sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Ahad (28/01) menghadirkan pembicara Rahmadi Wibowo, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Dalam seminar tersebut, Rahmadi Wibowo menyoroti perpindahan hari dalam Islam, menegaskan bahwa peristiwa tersebut sebenarnya terjadi pada tengah malam, bukan pada waktu maghrib.

Rahmadi Wibowo menyampaikan pandangannya terkait keabsahan hukum formal KHGT, yang menurutnya memiliki kekuatan besar dan landasan yang kokoh. Hal ini menanggapi kerancuan yang seringkali muncul di kalangan masyarakat terkait KHGT yang memulai hari pada pukul 00.00 WIB, berbeda dengan praktik umat Islam yang selama ini menganggap perpindahan hari terjadi setelah maghrib, dengan merujuk pada ayat “wa lillahi masyriqu wal maghribu…”.

Rahmadi Wibowo menjelaskan bahwa ayat tersebut sebenarnya tidak menunjukkan bahwa pergantian hari terjadi pada waktu maghrib. Dengan kata lain, tidak ada dalil yang tegas menyatakan bahwa perpindahan hari dari maghrib. Menurutnya, lebih tepat untuk memandang pergantian hari pada tengah malam. Ia menambahkan bahwa jam maghrib selalu berubah, sehingga penggunaan garis bujur 180 derajat dianggap lebih dapat diterima oleh masyarakat dunia.

Selain itu, Rahmadi turut menyoroti dasar-dasar organisasi Muhammadiyah yang mendukung akomodasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Dalam penjelasannya, Rahmadi Wibowo mengacu pada hasil Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015, yang secara tegas menyatakan perlunya upaya penyatuan kalender hijriah yang berlaku secara internasional. Hal ini bertujuan untuk memberikan kepastian dan dapat dijadikan sebagai kalender transaksi dalam lingkup global.

Poin kedua yang diangkat oleh Rahmadi Wibowo adalah hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48 tahun 2022, yang menetapkan naskah Risalah Islam Berkemajuan (RIB). Dalam RIB, terdapat bagian yang membahas pengkhidmatan Islam berkemajuan, perkhidmatan global, serta peran dan tanggung jawab Muhammadiyah dalam tingkat global. Salah satu aspek yang dicakup adalah upaya untuk memperbaiki sistem waktu Islam secara internasional melalui pemberlakuan kalender Islam global yang bersifat unifikatif.

Dengan merinci dasar-dasar organisasi tersebut, Rahmadi Wibowo menggarisbawahi bahwa inisiatif KHGT bukanlah sekadar pandangan individu, melainkan juga memiliki dukungan kuat dari keputusan Muktamar Muhammadiyah yang mengarah pada upaya penyatuan kalender hijriah secara global. Hal ini membuktikan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi Islam di Indonesia memiliki perhatian serius terhadap isu waktu dalam lingkup internasional dan memandang KHGT sebagai langkah positif dalam konteks itu.

Editor : Ilham (SM)

Share:
SELAMAT DATANG DI BLOG MPI MUHAMMADIYAH ASAHAN >>>>> VISI : SEBAGAI GERAKAN ISLAM YANG BERPEDOMAN PADA ALQURAN DAN AS-SUNNAH. DENGAN WATAK TAJDID YANG DIMILIKINYA SENANTIASA ISTIQAMAH DAN AKTIF DALAM MELAKSANAKAN DAKWAH ISLAM AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR DI SEGALA BIDANG. <<<<< >>>>> MISI: MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH IALAH MENEGAKKAN DAN MENJUNJUNG TINGGI AGAMA ISLAM SEHINGGA TERWUJUD MASYARAKAT ISLAM YANG SEBENAR-BENARNYA. <<<<< * dsign by ADE KURNIAWAN *

Postingan Populer

Label